*FILOSOFI KUPAT*
Dalam Al-qur'an, banyak sekali Alloh Ta'ala membuat perumpaan²/matsal²/simbol², tujuannya agar penjelesan itu mudah di terima oleh manusia. "Dan Alloh membuat perumpamaan² bagi manusia" (QS. An-Nur/ayat 35).
Oleh sebab itulah para Ulama' ² terdahulu di negeri kita juga seringkali membuat simbol² agar nilai² ajaran Islam yg telah di ajarkan itu bisa tertanam kuat dlm kehidupan sehari-hari di masyarakat, agar bisa membudaya dan memahami dlm masyarakat kita salah satu simbol pelajaran yg sarat makna, ialah tradisi kupatan di waktu hari raya 'Iedul Fitri. Berikut inilah filosofi yg terkandung dalam simbol *kupat*.
a) *Ngaku lepat*
Mengapa ada tradisi makanan kupat (ketupat) dalam setiap perayaan hari raya 'Iedul Fitri ? Tentu hal ini ada maksudnya. "Kupat", mengandung makna "ngaku lepat", mengakui kesalahan atau kekhilafan masing². Pada saat hari raya 'Iedul Fitri, semua umat muslim rebutan ngaku lepat, rebutan mengakui kekhilafan masing², dan saling mamaafkan satu sama lain, Dalam setahun, orang saling berebut *"benar"*.
Anehnya, dalam suasana' Iedul Fitri, semua orang saling berebut untuk menyatakan lepat. Sebuah kondisi yg Fitroh. Yang muda menyampaikan lepat "nyuwun pangapunten sedoyo kelepatan kulo" Namun, yang tua tidak langsung mengiyakan, tetapi dengan di ikuti kalimat pengakuan salah juga, "wong tuwo ugo akeh.lupute", kemudian saling memberi maaf.
Hal ini tidak hanya terjadi dalam tatanan keluarga saja, tetapi berlaku juga dalam tata an struktur pemerintahan. Pejabat golongan strata atau pangkat yg lebih tinggi juga menyampaikan hal ini kepada pejabat yg pangkatnya lebih rendah atau stafnya. Mereka semua mengaku salah satu sama lain dan saling memaafkan. Inilah esensi makna kupatan.
b) *Keimanan dan Kemanusiaan*
Kupat adalah makanan yang di bungkus dengan "janur", mengandung makna "jaa-aannur" (dalam bahasa arab) artinya "datangnya nur/cahaya", atau mengandung makna "sejatine nur" (dalam bahasa Jawa), filosofi ini mengandung pesan tentang ajaran keimanan, bagaimana membangun hubungan kedekatan dengan Alloh Dzat yg maha nur.
Kemudian janur itu "dirajut" satu dengan lainnya secara baik secara baik dan rapi hingga membentuk anyaman yang bagus dan bermanfaat, *filosofi ini mengandung pesan tentang ajaran kemanusiaan, bagaimana membangun hubungan yang baik antara sesama manusia*
Maka dari manunggalnya keimanan (janur) dan kemanusiaan (anyaman) itu akan menjadi kupat/ kufat/ kafatan/ kaaffah, yang berarti *"menyeluruh"*.
Sebagaimana perintah dalam Al-Qur'an. *"UDKHULUU FISSILMI KAAFFAH"*, yg artinya *"Masuklah ke dalam agama Islam secara keseluruhann"*(Al-Baqoroh/ayat 208). Simbol kupat adalah sebagai pengingat utk kita semua agar masuk kedalam Islam secara keseluruhan, bukan sebagian atau setengah - setengah.
c) *Siku papat*
Kupat juga bisa di maknai " siku papat" ( empat sisi). Adapun makna dari empat sisi yang di maksud adalah :
1. *Lebar*.
Menandakan bahwa puasa bulan Romadlon yg lamanya satu bulan itu telah lebar (usai/selesai). Dari sini pun kemudian muncul istilah *"Lebaran"*
2 *Lebur*
Menandakan bahwa dengan sampainya kepada 'Iedul Fitri itu berarti dosa kita sudah lebur (habis). Sebagaimana makna dari 'Iedul Fithri itu sendiri, Ied artinya kembali, fithri : Fitroh atau kesucian. Karenanya ada tradisi saling bermaaf maafan.
3 *Labur*
Sesudah suci saatnya untuk me "labur" atau menghias diri dengan perbuatan - perbuatan yg lebih baik. Timbullah budaya memakai baju baru saat lebaran, sebagai tandai memulai niat baru.
4. *Luber*
Maksudnya rezeki yg luber (melimpah) Di rumah orang muslim manapun baik yg kaya maupun yg miskin saling berlomba menjamu tamu, memuliakan tamu, dengan menyediakan hidangan terbaik yang bisa di hidangkan. Juga tradisi bagi - bagi rezeki. Ada juga yg memaknai 4 sisi itu merupakan wujud dari prinsip *" kiblat papat limo pancet "*, yg bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Tuhan.
. *Semoga Bermanfaat*
🙏🙏
(Al - Kautsar)
