Rabu, 19 Oktober 2016

Profil Tarekat Shiddiqiyyah

Profil Tarekat Shiddiqiyyah:

adalah salah satu dari sekian banyak tarekat yang berkembang di seluruh dunia. Konon, tarekat ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, meskipun pada masa itu belum menggunakan nama Tarekat Shiddiqiyyah.

Menurut Mursyid Tarekat Shiddiqiyah di Indonesia, KH.Muhammad Muchtar bin Abdul Mu'thi, nama tarekat ini berasal dari gelar yang diberikan Rasulullah SAW kepada sahabat Abu Bakar, yaitu Ash-Shiddiq, ketika Rasul menceritakan pengalamannya seusai melaksanakan perjalanan Isra dan Mikraj kepada penduduk Makkah, kala itu.

Di saat kafir Quraisy mendustakan peristiwa Isra dan Mikraj, hanya Abu Bakar yang pertama kali memercayai kejadian yang dialami Rasul SAW itu.

Rasulullah bersabda, ''Semasa aku diisrakan, aku hendak keluar untuk menyampaikan berita itu kepada kaum Quraisy, kemudian aku ceritakan kepada mereka dan mereka mendustakannya. Sementara yang membenarkan peristiwa itu adalah Abu Bakar. Maka, pada hari itu ia kuberi gelar Ash-Shiddiq.''
Karena itu, banyak yang meyakini bahwa ajaran tarekat ini diturunkan langsung dari Nabi Muhammad SAW melalui sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq. Kendati demikian, tidak ada sumber sejarah yang menyebutkan kapan tepatnya Abu Bakar menerima ijazah tarekat ini.

Meski diyakini berasal langsung dari Nabi Muhammad SAW, namun keberadaan Tarekat Shiddiqiyyah sekarang ini di luar Indonesia sudah punah. Menurut Martin van Bruinessen dalam bukunya yang berjudul Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Tarekat Shiddiqiyyah merupakan tarekat lokal (Indonesia-Red), sehingga tidak banyak orang yang mengetahui tentang keberadaan tarekat ini. 
"Dan saat ini, satu-satunya tempat berkembangnya ajaran Tarekat Shiddiqiyyah hanyalah di Indonesia yang berpusat di wilayah utara Jombang, Jawa Timur,"
Arti Thoriqoh Shiddiqiyyah
Dari segi bahasa, Thoriq berasal dari kata THORIQ artinya JALAN, Shiddiqiyyah berasal dari kata SHIDDIQ artinya BENAR. Jadi Thoriqoh Shiddiqiyyah artinya Jalan yang Benar, bukan jalan yang salah Dan dikatakan Thoriqoh Shiddiqiyyah sebab :
Silsilahnya melalui Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a.
Ajarannya berdasarkan al-Qur'an dan Hadits Nabi Besar Muhammad SAW
Tujuan Thoriqoh Shiddiqiyyah:
Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar dekat kepada Alloh yang sebenar-benarnya dekat (melalui praktek Dzikir Jahar Nafi Itsbat)
Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar kenal kepada Alloh yang sebenar-benarnya kenal (melalui praktek Dzikir Sirru Ismu Dzat) Untuk tercapainya dekat dan kenal kepada Alloh, praktek Dzikir Jahar dan Sirri harus selalu ditingkatkan secara istiqomah.
Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar menjadi manusia Taqwalloh, taqwa yang sebenar-benarnya Taqwa. Untuk mencapainya ada 3 jalan pokok yang harus dilaluinya (dikerjakan), yaitu:
Lewat Jalan Ibadah (Sholat)
"Wahai seluruh manusia beribadahlah (Sholat) kepada Tuhanmu yang menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, barangkali kamu menjadi taqwa". (Qs: Al Baqoroh : 21)
Lewat Jalan Puasa
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana diwjibkan atas orang-orang sebelum kamu, barangkali kamu menjadi Taqwa" (Qs: Al Baqoroh : 183)
Lewat Jalan Dzikir
"Dan tetapkanlah (hubungkanlah) jiwamu dengan kalimah Taqwa" (Qs:Al fath : 26) 
Untuk mencapai taqwa, Ibadah sholat, Puasa, Dzikir kalimah Taqwa harus selalu ditingkatkan. Dan apabila Taqwa telah tercapai tanda-tandanya diantaranya sebagaimana tersebut di dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya orang paling mulia diantara kamu bagi Alloh ialah orang yang paling Taqwa diantara kamu". (Qs: Al hujurat : 13) 
"Sesungguhnya orang-orang taqwa itu berada di dalam Surga" (Qs: Alhijr : 45)
4. Manusia dididik, dibimbing, dituntun agar menjadi Manusia yg berSyukur
kepada Alloh, tersebut di dalam al-Qur'an:
"Dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan jangan kamu kufur" (Qs:Al Baqoroh :152) Apabila kita telah menjadi syukur, Alloh akan meridhoinya, tersebut dalam Qur'an:
"Dan sesungguhnya kalau kamu bersyukur, meridhoiNya (Alloh) kepada kamu". (Qs: Azzumar : 7)

Faham Thoriqoh Shiddiqiyyah:
adalah faham Tasawuf,yang dimaksud faham tasawuf adalah faham kebersihan jiwa. Orang-orang Shiddiqiyyah adalah orang-orang Tasawuf, orang-orang yang selalu menjaga kebersihan jiwanya. Jiwa harus dijaga dan dibersihkan dari sifat-sifat yang kotor, tercela, tak terpuji, dan diisi dengan sifat-sifat suci, bersih, terpuji, sebagaimana perintah Rosululloh di dalam Hadits yang berbunyi, "Takholaku bi akhlakillah" artinya: "Berakhlaklah kamu dengan akhlaknya Alloh"

Dan jiwa yang suci, bersih, terpuji itu harus dihayati, diresapi sampai menjadi kenyataan di dalam pergaulan sehari-hari, dimasyarakat. Tanpa memiliki jiwa yang suci, bersih dan terpuji, tak mungkin kita bisa dekat, kenal dan taqwa kepada Alloh, biarpun Dzikrulloh kita kerjakan sebanyak-banyaknya, tersebut di dalam al Qur'an:

"Maka diilhamkan kepadanya sifat Fujur dan sifat Taqwa, sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwanya". (QS: Asy-syamsi : 8).

Oleh sebab itu mudah-mudahan Alloh selalu melimpahkan Rohmat dan HidayahNya, sehingga kita warga Shiddiqiyyah selalu dapat membersihkan dan menjaga, kebersihan Jiwa kita, serta akhirnya kita bisa dekat, kenal dan Taqwa kepada Alloh SWT (bisa merasakan adanya Alloh , bisa merasakan limpahan rohmat, berkat dan nikmat dari Alloh)

(Diketik ulang dari buku ""Pembinaan Dasar-dasar agama Islam Thoriqoh Shiddiqiyyah dan Organisasi)