Selasa, 06 Juni 2023

Shirothol Mustaqim

Menurut hadits keterangan dari Shohabat Abi Dzarr RA didalam kitab Tarihul umam wal muluk lithobroni jilid 1 hal 76, diterangkan bahwa jumlah kitab suci yang diturunkan oleh Alloh itu sebanyak 104 Kitab suci. 

Kemudian makna 104 kitab itu dihimpun didalam 4 Kitab suci (Taurot, Zabur, Injil, dan Alguran). Lalu dari 4 kitab dihimpun lagi menjadi satu kitab yaitu Kitab Alguran. Adapun kesimpulan seluruh isi Alguran itu terkandung didalam surat Al Fatihah. Maka menurut hadits riwayat Abu Dawud dan Turmudzi, surat Al Fatihah itu disebut Ummul Our an (Induknya Al Our an) dan disebut Ummul Kitab (Induknya seluruh kitab-kitab suci). 

Sedangkan didalam surat Al Fatihah hanya ada satu doa didalamnya, yang bunyinya : “Ihdinash Shiroothol Mustaqiim”. 

Dengan demikian, berarti doa ini merupakan induk dari semua doa-doa yang ada didalam semua kitab-kitab suci.

Di sisi lain, semua orang Islam diwajibkan sholat lima waktu setiap hari. Kewajiban ini tidak boleh ditinggalkan ataupun diwakilkan. Meninggalkan sekali saja, menurut hadits, sudah dihukumi kufur. Dalam keadaan bepergian tetap wajib sholat, dalam keadaan sakit tetap wajib sholat, kalaupun lupa maka tetap wajib sholat ketika ingatnya. 

Pun begitu, sholat menjadi tidak sah bila tidak membaca surat Al Fatihah, sebagaimana bunyi hadits : “Laa sholaata liman lam yagro " bifaatihatil kitaab”. Berarti, dalam sehari semalam, kita 

wajib membaca surat Al Fatihah sebanyak 17 kali (karena sholatnya 17 rokaat) Dan didalam surat Al Fatihah ada satu doa Ihdinash Shiroothol Mustaqiirm

atapun diwajibkan membaca doa ini sebanyak 17 kali pula, tidak boleh kurang dari itu. Artinya : “Tunjukkanlah kami akan Shiroothol Mustaqiim” atau “Tetapkanlah kami pada Shirothol Mustaqiim".  

Dimanakah Letaknya Shiroothol Mustaqiim? Ada sebagian kalangan umat Islam yang mempunyai anggapan bahwa Shiroothol Mustagiim itu titian jembatan seperti 'rambut dibelah tujuh' yang letaknya melintang di atas jurang neraka hingga menuju ke pelataran surga.
Bila tidak mampu melewati jembatan rambut' itu maka jelas kejebur neraka, dan bila mampu maka akan selamat sampai ke surga. Pemahaman ini sudah merata di kalangan umat Islam, entah dasar mana yang dipakai, yang jelas ayat Al quran tidak ada keterangan seperti itu. 

Sedangkan menurut Al Our'an, didalam surat Al Fatihah, letaknya Shiroothol Mustagiim itu telah diberi ancer-ancer yaitu “Ghoiril maghdluubi alaihim waladi dloolliin”. 

Yakni letaknya di tengah-tengah antara Shiroothol maghdlub (artinya : jalan yang dimurkai Alloh) dan Shiroothodl dlool (artinya : jalan yang sesat). 

Meniti Jejak Nabi Muhammad 

Jalan yang letaknya di tengah-tengah antara Shiroothol maghdlub dan Shiroothodil dlool, jalan manakah itu ? 

Yaitu “Ihdinash Shiroothol Mustagiim. Shiroothol ladziina an 'amta “alaihim”. Artinya : “Tunjukkanlah kami akan Shiroothol Mustagiim. Yaitu jalannya orang -orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka”. 

Berarti, kalau kita ingin melewati Shiroothol Mustagiim,,.maka ikutilah jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat khusus oleh ALLAH.

Pertanyaan berikutnya "Siapakah mereka itu?
Siapakah yang disebut alladziina an “amta 'alaihim itu? Jawabannya ada didalam surat An Nisa ayat 68-69, yang artinya : “ 

Dan pasti Kami tunjuki kepada mereka Shiroothol Mustagiim. Dan barang siapa yang mentaati Alloh dan RosulNya, maka mereka itu bersama dengan orang orang yang dianugerahi nikmat oleh Alloh (alladziina an “amalloohu “alaihim), yaitu para Nabi, orang-ofang Shiddig, para Syuhada”, orang-otang Sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. 

2 Jadi Shiroothol Mustagiim adalah jalannya para nabi, shiddiqin, syuhada ', sholihin. Oleh sebab itu, kalau ingin melewati jalan Shiroothol Mustdgiim maka caranya ialah dengan mengikuti jejak atau jalan yang telah dilaluf oleh para nabi, shiddigin, syuhada sholihin. 

Dan sebagai umat islam, meniti Jejak Nabi Muhammad dan jejak orang-orang yang mengikuti Nabi Muhammad berarti sama halnya dengan meniti Jalan Shiroothol Mustaqiim. 

Dalam Al Our 'an ditegaskan : “Wattabi uuni haadzaa shirobthun mustagiim”. (Az Zukhruf / ayat 61). Artinya, “Dan ikutilah aku, inilah Shiroothol Mustagiim”. 

Pengertian Shiroothol Mustagiim
Didalam ayat-ayat Al Our'an yang lain, pengertian Shiroothol Mustagiim lebih diperjelas lagi, diantarany dalam surat Al Hijr ayat 39 s/d 41. Artinya : “Iblis berkata : “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menyesatkan manusia di muka bumi ini dengan cara agar mereka menganggap baik perbuatan yang ma 'shiyat, dan menyesatkan  mereka semua .kecuali hamba hamba yang ikhlas diantara mereka.
   

AllAH berfirman: inilah shirothol mustaqiim

Menurut ayat ini, rahasia Shiroothol Mustagiim itu ada didalam “Ikhlas”. Dan ikhlas itupun ada tingkatan-tingkatannya:

Didalam surat Al An am ayat 161-162, diterangkan lagi : Artinya : “Katakanlah : “Sesungguhnya aku telah ditinjuki oleh Tuhanku kepada Shiroothol Mustagiim ... (161). Katakanlah : “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, matiku, semuanya lillah, Tuhan semesta alam (inna sholaatii wa ukii wa rnahya-aya wa markaatir lillahi robbil 'alamiin)”. 162). 

Dalam surat Ali Imron ayat 51, diterangkan lagi, Artinya : “Sesungguhnya Alloh, Tuhahku dan Tuhanmu,  maka sembahlah Alloh, inilah Shirothol Mustaqiim”. 

Ayat yang bunyinya sama seperti ini juga disebutkan dalara surat Maryam /ayat 36, dan surat surat Az Zukhruf /ayat 64. 

 Lalu keterangan ini diperjelas lagi dalam surat Yaasiia /ayat 61 : “Wa ani buduunii haadzaa shiroothun mustagiim”. Artinya, “Ibadaho siro marang Ingsun, ikilah Shirothol Mustaqiirm”. 

Menurut ayat tersebut, ibadalynya harus 'nii' bukan nu", itulah Shirothol Mustaqiim.
Kalau didalam surat Hud /ayat 56 berbunyi : “Inna robbii “alaa shirothol mustaqiim”. " 

Oleh sebab Shirothol Mustaqiim itu sesuatu yang sulit, maka tidak semba-rang orang mampu, kecuali 'orang orang yang dikehendaki Alloh' saja (man yasyaa ), sebagaimana disebutkan dalam surat Al Bagoroh /ayat 142, Al Bagoroh /ayat 213, Al An am /ayat 39, Yunus /ayat 25, dan Annur /ayat 46 .